Isnin, 24 Disember 2018
Isnin, 17 Disember 2018
- Disember 17, 2018
- terokai seni
- ingatan mesra, tasawuf
- No comments
MENURUT SYEIKH IBNU ARABI, menyebutkan:
Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Salamah berkata, "Dzun-Nun Al-Mishri berwasiat kepadaku, "Janganlah engkau mencari-cari aib orang lain, sedangkan engkau menutupi aib dirimu sendiri. Ingatlah bahawa engkau bukan penjaga mereka."
---- Syeikh Ibn 'Arabi dalam kitab Al Washaya' li Ibn 'Arabi.
- Disember 17, 2018
- terokai seni
- No comments
MENURUT SYEIKH IBNU ARABI, menyebutkan:
"Dzun-Nun Al-Mishri mengatakan, "Tiga di antara tanda-tanda keimanan adalah:
- kalbu merasa pilu atas musibah yang menimpa Kaum Muslimin,
- mengorbankan kesetiaan kepada mereka dengan menahan kepahitan prasangka buruk mereka, dan;
- menunjukkan mereka kepada kebaikan, meskipun mereka tidak menghiraukan dan membencinya."
---- Syeikh Ibn 'Arabi dalam kitab Al Washaya' li Ibn 'Arabi.
- Disember 17, 2018
- terokai seni
- iman, mati
- No comments
Dari Ibnu Abbas ia berkata; "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda;
"Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka iaitu; mata yang menangis kerana takut kepada Allah dan mata yang pada malam hari berjaga kerana membela agama Allah".
(Sunan Tirmidzi No:1563) Status: Hadis Sahih
Jumaat, 14 Disember 2018
- Disember 14, 2018
- terokai seni
- ingatan mesra, tasawuf
- No comments
Ketahuilah, Tuhan telah menjadikan dunia sebagai hambamu yang hina, dan ia menyediakan keperluan hidupmu tanpa penat lelah demikian pula keperluan hidup kerajaan (kalbu)-mu yang patuh dan setia kepadamu. Maka, perindahlah apa yang engkau perlukan dan inginkan dari dunia ini.
Lalu, ajarkan orang-orang yang mengikutimu untuk melakukan hal serupa, agar dunia yang telah menjadi hambamu dapat menjadi indah. Namun, janganlah terpedaya olehnya. Salah satu cara agar tak terpedaya olehnya adalah dengan membatasi keperluanmu hanya kepada apa yang dihalalkan oleh Allah.
Jika engkau menjaga diri dan menjauhkan diri daripada hal-hal yang haram di dunia, serta tidak tergoda olehnya, nescaya engkau akan dapat menyelamatkan dirimu daripadanya, dan ia akan menjadi hambamu. Maka, apa yang ingin engkau perolehi daripadanya akan datang kepadamu tanpa penat lelah, tanpa engkau harus bersusah payah mengambilnya.”
-- Syeikh Ibnu ‘Arabi dalam Kitab Tadbirat al-Ilahiyyah fi Ishlah al-Mamlakah al-Insaniyah.
- Disember 14, 2018
- terokai seni
- ingatan mesra, tasawuf
- No comments
SYEIKH Ibnu ‘Arabi mengatakan:
“Wahai penguasa hawa nafsu, peliharalah hawa nafsumu agar tetap bersih daripada cinta kepada dunia ini, dan bebaskan ia daripada kebergantungan terhadap dunia. Dengan demikian, hawa nafsumu akan mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan setia kepada kerajaan kalbumu, serta tidak akan menentangmu. Ingatlah, Tuhan telah menjadikanmu sebagai khalifah-Nya dan menempatkanmu pada tingkatan Ilahiah di dunia ini, serta mengajarkan tentang kewajibanmu kepada dirimu sendiri.
Kalian berdua ini, yakni engkau dan dunia, saling berhubungan satu sama lain. Ketika Dia menilaimu lebih utama daripada yang lain, maka sebenarnya Dia telah menunjukkan rasa benci-Nya kepada dunia, tidak pernah menatap wajahnya kecuali satu kali saat Dia menciptakannya. Ingatlah bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dunia ini dilaknat Allah, demikian pula orang-orang di atasnya yang telah melupakan-Nya.”
-- Syeikh Ibnu ‘Arabi dalam Kitab Tadbirat al-Ilahiyyah fi Ishlah al-Mamlakah al-Insaniyah.
- Disember 14, 2018
- terokai seni
- tasawuf, tips
- No comments
“SESUNGGUHNYA zaman kami ini adalah zaman kesyahwatan, kerosakan dan kebendaan yang mesti dibanteras dengan alternatif yang lain. Dengan tegasnya, saya menyatakan sesungguhnya hanyalah pentarbiahan tasawuf yang boleh dijadikan alternatif untuk mengatasi permasalahan ini.
Syahwat tidak akan dapat dibanteras dengan nasihat atau kata-kata sahaja, tetapi ia mesti dibanteras dengan penampilan sikap, persekitaran yang baik dan pentarbiahan.
Manakala kecintaan kepada kebendaan tidak akan dapat dipadamkan dengan kata-kata sahaja tetapi hendaklah dipadamkan dengan perasaan dan kemanisan iman.
Penderhakaan dan pelampauan tidak dapat diubati hanya dengan kata-kata tetapi ia dapat diubati dengan merendahkan diri kepada Allah, ketaqwaan, kewara’an dan adab.
Inilah jalan amali (praktikal) iaitu tasawuf."
- Al-Imam Sayyid Ahmad Ibn Idris Q.S.
Selasa, 11 Disember 2018
- Disember 11, 2018
- terokai seni
- tasawuf, tips
- No comments
4 perkara yang akan membawa seseorang kepada Maqam Muqarrabin (dekat dengan Allah) walaupun sedikit ilmu dan amalannya;
1. Lemah lembut (kasih sayang dan pemaaf).
2. Dermawan (memberi walau tidak diminta).
3. Baik budi pekertinya.
4. Tawadhu’ (rendah hati).
2. Dermawan (memberi walau tidak diminta).
3. Baik budi pekertinya.
4. Tawadhu’ (rendah hati).
[Syeikh Ibrahim Bin Adham Rahimahullah Taala]
- Disember 11, 2018
- terokai seni
- tasawuf, zikir
- No comments
Apabila seseorang dekat kepada Allah, maka malaikat-malaikat-Nya akan diberi tugas mengawasinya setiap saat. Jika dia tidur, mereka akan duduk di arah kepalanya dan di arah kakinya; mereka menjaganya baik di depannya mahupun di belakangnya.
Syaitan mungkin akan mencuba untuk menggodanya, tetapi dia tidak akan merasakan kedekatannya, sebab dia tidur dalam penjagaan Allah, dan dalam penjagaan-Nya dia akhirnya akan terjaga kembali. Apakah dia bergerak ataukah diam, dia selalu dalam penjagaan Allah Yang Maha Tinggi.
Ya Allah, jagalah kami daripada semua keadaan, dan: Berilah kami kebaikan di dunia ini, dan kebaikan di akhirat juga, dan jagalah kami daripada siksa neraka!"
- (QS 2:201).
- (QS 2:201).
-- Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Jala Al-Khawathir.
- Disember 11, 2018
- terokai seni
- tasawuf, zikir
- No comments
SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI qaddasallahu sirrahu mengatakan:
"Wahai kalian yang kalbunya mati, kalian harus senantiasa mengingati Tuhan kalian, membaca Kitab-Nya, mengikuti Sunnah Rasul-Nya, dan menghadiri majlis-majlis zikir. Dengan demikian kalbu kalian akan hidup kembali, sebagaimana bumi yang mati dihidupkan kembali dengan hujan yang menyegarkan.
Zikir yang terus-menerus adalah penyebab kebaikan yang terus-menerus di dunia ini dan di akhirat nanti. Apabila kalbu seseorang sihat, maka zikir akan menjadi hal yang terus-menerus terjadi di dalamnya. Zikir terukir di sekitarnya dan di seluruh ruangnya, sehingga matanya boleh saja tertidur, tetapi kalbunya akan selalu mengingati Tuhannya. Dia mewarisi ini daripada Nabinya SAW, yang biasa mengingati Allah di setiap saat.
-- Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Jala Al-Khawathir.
Isnin, 10 Disember 2018
- Disember 10, 2018
- terokai seni
- ingatan mesra, tasawuf
- No comments
“Barangsiapa belum menguasai ilmu tauhid berserta argumen-argumennya, maka telapak kaki yang tertipu pasti akan tergelincir ke dalam kerosakan hawa nafsu.”
Ertinya, barangsiapa yang hanya memastikan taklid dan tidak berusaha merenungi argumen-argumen tauhid, dia akan menyimpang dari jalan yang dapat menyelamatkannya dan tertawan di lembah kerosakan.
— Risalah Al-Qusyariyah, Imam Al-Qusyairi An-Naisaburi.
- Disember 10, 2018
- terokai seni
- ingatan mesra, tasawuf
- No comments
Wahai anak muda! Ingatlah bahawa segala sesuatu yang kau lihat berupa wajah-wajah yang digilap dan kau cintai adalah cinta yang palsu, yang menyebabkanmu dikenakan hukuman. Sebab, cinta yang benar dan tidak akan mengalami perubahan adalah cinta kepada Allah Azza wa Jalla. Dialah yang wajibnya kau lihat dengan kedua mata zahir dan batinmu.
Itulah cinta orang-orang Shiddiq yang dipenuhi limpahan kerohaniaan. Mereka tidak mencintai dengan keimanan, tetapi dengan keyakinan dan kesaksian. Hijab mereka tersingkap dari matahatimu sehingga engkau melihat perkara-perkara yang ghaib. Engkau melihat apa yang tidak mungkin dapat mereka jelaskan!”
-- Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani.
- Disember 10, 2018
- terokai seni
- ingatan mesra, tasawuf
- No comments
“Wahai anak muda! Waspadalah jika Allah melihat di dalam hatimu ada selain Diri-Nya. Waspadalah bahawa Allah melihat di dalam hatimu ada rasa takut kepada selain Diri-Nya, ada harapan kepada selain-Nya, dan ada kecintaan kepada selain kepada-Nya.
Maka, hendaklah engkau berusaha membersihkan kalbumu daripada selain Diri-Nya. Hendaklah engkau tidak memandang kemudaratan ataupun manfaat kecuali bahawa itu datang daripada Allah. Engkau selalu dalam rumah-Nya dan menjadi tamu-Nya.
-- Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani.
Jumaat, 7 Disember 2018
- Disember 07, 2018
- terokai seni
- tasawuf, zikir
- No comments
ALKISAH. Suatu hari ada orang yang mengadu kepada Imam Hasan Al-Bashri tentang lamanya musim kemarau, maka beliau memberi nasihat, “Beristighfarlah kepada Allah.”
Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, maka beliau pun memberi solusi cepat menyelesaikan masalah, “Beristighfarlah kepada Allah!”
Terakhir, ada seseorang yang meminta agar didoakan punya anak, maka Imam Hasan Al-Bahri menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah!”
Ar-Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ langsung bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”
Maka, Imam Hasan Al-Bashri pun menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu daripada diriku sendiri. Tetapi, sungguh Allah SWT telah berfirman dalam surah Nuh:
“فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً” - (نوح: 10-12).
“Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Nescaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”
--- Dipetik daripada Tafsir al-Qurthubi.
- Disember 07, 2018
- terokai seni
- tips, zikir
- No comments
“Barang siapa memperbanyak istighfar; nescaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
- (HR. Ahmad daripada Ibnu Abbas).
- Disember 07, 2018
- terokai seni
- tasawuf, tips
- No comments
AHLI hikmah pernah ditanya: “Jika ada seorang hamba bertaubat, apakah dia boleh mengetahui bahawa taubatnya itu diterima atau tidak? “
Dia menjawab: “Aku tidak boleh menghukuminya, hanya saja taubat yang diterima itu memiliki tanda-tanda, yaitu:
1. Tidak merasa dirinya terpelihara daripada kemaksiatan;
2. Hatinya merasa bahawa kegembiraan itu jauh, sedang kesedihan itu dekat;
3. Senang berdekatan dengan orang-orang yang berbuat baik, sekaligus menjauhi orang-orang yang berbuat buruk;
4. Memandang harta miliknya yang sedikit terasa banyak dan memandang amal akhiratnya yang banyak terasa sedikit;
5. Sibuk dengan ketaatan kepada Allah dan tidak menyibukkan diri dalam mengais rezeki yang telah dijamin oleh Allah;
6. Selalu memelihara lisannya, sering bertafakkur, serta mencemaskan dan menyesali dosa yang pernah dikerjakannya.”
-- Kitab Nasha’hul-‘Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani.
Khamis, 6 Disember 2018
- Disember 06, 2018
- terokai seni
- tasawuf, tips
- No comments
Haris Al-Muhasibi mengatakan: "Di antara sebaik-baik ibadah adalah hati yang diisi rasa cinta pada ketaatan. Jika hatimu telah dilimpahi perasaan itu, maka anggota badan akan beramal sesuai dengan apa yang dilihatnya dalam hati. Sebab, boleh jadi anggota badan sibuk beribadah, sedangkan hati diam menganggur."
Seseorang bertanya, "Lalu bagaimana bentuk ibadah hati di luar anggota badan? Dan, bagaimana ibadah yang dilakukan hati akan mengalir menuju anggota badan?"
Beliau menjawab, "Yakni ketika hati menjadi wadah bagi kerisauan, kekecewaan dan kesedihan, rasa lemah dan sangat memerlukan, penyesalan, dan keterdesakan menuju Allah, sikap tulus kepada-Nya, dan cinta pada apa yang Allah cintai, serta benci pada apa yang Allah benci.
Jika ia bersikap kepada Allah dalam keadaan hati yang semacam ini, anggota badan akan ikut bergerak dan bangkit untuk melakukan ketaatan. Keadaan seperti ini akan terwujud jika relung hati telah diisi dengan zikir kepada Allah."
Disarikan dari Syarah Kitab Tajul-'Arus SyeIkh Ibnu Atha'illah, oleh SyeIkh Muhammad Najdat.
- Disember 06, 2018
- terokai seni
- tasawuf, tips
- No comments
Kerisauan dan kekecewaan selalu berhubungan dengan sesuatu yang akan datang. Sedangkan kesedihan berhubungan dengan masa lampau. Orang yang dekat kepada Allah, dan mampu menyaksikan kekuasaan dan kehendak-Nya, tentu tidak akan berasa sedih dan kecewa, sebab dirinya selalu merasakan kehadiran Allah, yang begitu dekat dan sangat dekat.
-- Syeikh Ibnu Atha’illah dalam kitab Al-Hikam, dengan syarah oleh Syeikh Abdullah Asy-Syarqawi.
- Disember 06, 2018
- terokai seni
- tasawuf, tips
- No comments
Siapa yang hatinya bersinar dengan cahaya makrifat, ia tidak akan bersedih selamanya. Tetapi, jika orang yang mencapai maqam ini masih merisaukan kesedihan dan kekecewaan yang tak tertahankan, ketahuilah bahawa di dalam kesedihan, kekecewaan dan kerisauan itu masih ada faedah yang mulia. Kesedihan, kekecewaan dan kerisauan dapat menjernihkan hati dan memendam hawa nafsu, serta mengurangi kesenangan dunia.
-- Syeikh Ibnu Atha’illah dalam kitab Al-Hikam, dengan syarah oleh Syeikh Abdullah Asy-Syarqawi.
- Disember 06, 2018
- terokai seni
- tasawuf, tips
- No comments
Syekh Ibnu Atha'illah.
Syeikh Abdullah Asy-Syarqawi menjelaskan bahawa jika hati kita masih berasakan kecewa, sedih dan gelisah terhadap hal-hal yang bersifat duniawi, bererti hati kita masih terhalang daripada melihat Allah dengan mata batin. Jika tidak, tentu dia tidak akan berasa risau ataupun sedih atas hilangnya sesuatu dari dunia ini.
Isnin, 3 Disember 2018
- Disember 03, 2018
- terokai seni
- identiti, rempit
- No comments
layan se'round' 'jantan teristimewa' ni
edisi pelengkap: https://www.facebook.com/akublues.koponblues/videos/2620463874638353/
- Disember 03, 2018
- terokai seni
- ingatan mesra, tasawuf
- No comments
'Sesungguhnya Iman akan usang di dalam hati kalian seperti usangnya pakaian, mintalah kepada Allah untuk memperbaharui iman di dalam hati kalian...'
[HR Al-Hakim dan Al-Tabarani]
- Disember 03, 2018
- terokai seni
- iman, tasawuf
- No comments
1562. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Muhammad bin 'Amru bin 'Alqamah dari Bapaknya dari Bilal bin Al Haris Al Muzani bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Seorang laki-laki mengatakan suatu kalimat yang diredhai Allah, sementara ia tidak tahu betapa besar kalimat itu, sehingga dengan kalimat itu Allah mencatat untuknya keredhaan-Nya sampai hari kiamat. Ada juga seorang laki-laki mengatakan suatu kalimat yang Allah murkai Allah, sementara ia tidak tahu betapa besar kalimat itu, sehingga Allah mencatat untuknya kemurkaan-Nya sampai hari kiamat."
MUWATTA MALIK
- Disember 03, 2018
- terokai seni
- iman, tasawuf
- No comments
“Janganlah kalian menjadi orang yang tergesa-gesa, suka menyebarkan berita-berita tidak baik tentang orang lain, dan suka membongkar rahsia-rahsia orang. Kerana sesungguhnya di belakang kalian ada bala’ (bencana) yang amat buruk, yang menjadikan kalian lemah (kerana ditimpa kesulitan yang berterusan), sehingga tercetus fitnah (keburukan-keburukan) yang besar dan berlarutan.”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, lihat kitab Al-Adabul Mufrad, no. 327]
Langgan:
Catatan (Atom)