Dalam kitab Kimiya As-Sa'adah, Imam Al-Ghazali mengatakan: "Sungguh, tak ada yang lebih dekat kepadamu kecuali dirimu sendiri. Jika tak mengenal dirimu sendiri, bagaimana boleh mengenal yang lain. Pengetahuanmu tentang diri sendiri, daripada sisi lahir seperti bentuk muka, badan, anggota tubuh, dan lainnya sama sekali tak menghantarmu mengenal Rabb. Begitu juga pengetahuanmu tentang karakter fisikal, seperti pengetahuanmu; jika kau lapar, kau makan, jika sedih kau menangis, dan jika kau marah kau menyerang. Itu bukanlah kunci mengenal Rabb. Sebab, bagaimana boleh kau mencapai kemajuan dalam perjalanan batin jika kau mengandalkan naluri haiwani seperti itu?
Jadi, pengetahuan yang benar tentang diri meliputi hal berikut ini: Siapa aku dan dari mana aku.datang? Ke mana aku pergi, apa tujuan kedatangan dan persinggahanku di dunia ini? Di manakah kebahagiaan sejati dapat kutemukan?
Maka, ketahuilah, ada tiga (3) sifat yang bersemayam dalam dirimu:
sifat haiwan,
sifat syaitan dan
sifat malaikat.
Kau harus temukan, mana di antara ketiga-tiganya kebetulan dan mana yang penting? Tanpa mengungkap rahsia ini tak akan kau temukan kebahagiaan sejati.
sifat haiwan,
sifat syaitan dan
sifat malaikat.
Kau harus temukan, mana di antara ketiga-tiganya kebetulan dan mana yang penting? Tanpa mengungkap rahsia ini tak akan kau temukan kebahagiaan sejati.
Langkah pertama untuk mengenal diri adalah menyedari bahawa dirimu terdiri atas bentuk luar yang disebut jasad, dan wujud dalam yang disebut kalbu atau roh. Kalbu yang saya maksud bukanlah segumpal daging yang terletak di dada kiri, melainkan tuan yang mengendalikan semua kegiatan lainnya dalam diri, serta mempergunakannya sebagai alat dan pelayannya.
Pada hakikatnya, ia bukan sesuatu yang inderawi, melainkan sesuatu yang ghaib. Ia muncul ke dunia ini sebagai pelancong dari negeri asing untuk berdagang, dan kelak akan kembali ke negeri asalnya. Pengetahuan tentang wujud dan sifat-sifatnya inilah yang menjadi kunci mengenal Allah.
Sebagai pemahaman mengenai hakikat kalbu atau roh dapat diperoleh seseorang dengan menutup matanya dan melupakan segala sesuatu di sekitarnya selain dirinya sendiri. Dengan begitu ia akan mengetahui keterbatasan sifat dirinya itu."
-- Imam Al-Ghazali dalam kitab Kimiya As-Sa'adah.
0 zmn org suka mengomen:
Catat Ulasan