DZUNNUN Al-Mishri bertanya tentang cinta kepada seorang perempuan yang beribadah di Padang Teh Bani Israil.
Perempuan itu menjawab, "Cinta tidak memiliki awal sehingga ia dapat diketahui, dan tidak memiliki akhir sehingga ia dapat dikejar. Sebab, Sang Kekasih tidak memiliki batas. Awal cinta adalah keletihan, pertengahannya adalah qana'ah, dan akhirnya adalah tidak terbatas."
Kemudian perempuan itu pengsan. Ketika telah sedar, ia berkata: "Allah mencintai suatu kaum, lalu mereka beristiqamah di atas jalan-jalan kasih sayang, sehingga mereka tidak tidur. Allah memberi minum mereka dengan air yang jernih dari gelas cinta, sehingga mereka berpuasa dan solat dalam cinta kepada-Nya."
Sumber: Al-Muqaddimah Fi Al-Tasawwuf, Abu Abdurrahman Al-Sulami, w. 1021 M.
0 zmn org suka mengomen:
Catat Ulasan