"Ketika nafsu bergerak mencari syahwat-syahwat kesenangannya dan nikmat kelazatan daripada kalbu, maka kalbu pun mengabulkan permintaannya, tetapi hal tersebut tidak atas perintah dan izin daripada ALLAH. Hal tersebut dapat menyebabkan kelalaian terhadap Al-Haqq. Juga dapat mengakibatkan kesyirikan dan maksiat. Maka, dengan itu ALLAH menimpakan kepadanya segala bentuk kenistaan, cubaan, penindasan terhadap makhluk, kelaparan, dan segala macam penyakit. Kalbu dan nafsu pun mendapat imbalan masing-masing.
Namun, jika kalbu tak memperdulikan permintaan tersebut sebelum ALLAH mengizinkannya melalui ilham seperti keadaan yang dialami para wali, atau seperti keadaan Nabi dan Rasul saat menerima wahyu -- atau mengembalikan semua hal sesuai petunjuk Rasulullah SAW dalam Al-Quran dan Sunnah -- lalu ia pun melakukan hal tersebut atas dasar pemberian dan pencegahan, maka ALLAH akan menganugerahi kalbu mereka dengan rahmat dan berkah, kesihatan dan reda, cahaya dan pengetahuan, kedekatan dan kekayaan, keselamatan daripada malapetaka, dan kemenangan atas musuh.
Maka, camkanlah hal itu dan jagalah! Waspadalah, benar-benar terhadap bala cubaan yang disebabkan ketergesa-gesaanmu menuruti hawa nafsu. Tetapi, berhenti dan tunggulah izin daripada ALLAH, nescaya kau akan selamat di dunia dan akhirat."
-- Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Adab as-Suluk wa at-Tawassul ila manazil al-Muluk.
0 zmn org suka mengomen:
Catat Ulasan