Suatu hari Ibrahim bin Adham bertutur, “Wahai Rabb-ku. Jika Engkau pernah memberi salah seorang daripada para pecinta-Mu sesuatu yang dapat menenangkan hatinya sebelum bertemu dengan-Mu, maka berikanlah juga itu padaku! Sungguh aku kecewa dan gelisah dibuatnya.”
Lalu, aku pun menjawab, “Wahai Rabb-ku. Kecintaanku kepada-Mu telah melambung tinggi hingga aku tak tahu bagaimana harus berkata. Ampunilah aku, ajarilah apa yang harus aku ucapkan.”
Maka, Dia menjawab, “Ucapkanlah, Ya Allah...Relakanlah aku dengan ketentuan-Mu, sabarkanlah aku atas cubaan-Mu, dan berikanlah aku kesedaran untuk mensyukuri segala nikmat-Mu.”
Jadi, menurut Imam Al-Ghazali, kerinduan seperti ini baru akan reda dan menemukan ketenangan nanti di akhirat kelak. Kerinduan ini hanya berakhir di akhirat melalui perjumpaan dan penyaksian langsung terhadap Allah Azza wa Jalla.
-- Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mahabbah wa al-Syawq wa al-Uns wa al-Ridha, Ihya Ulumuddin.
0 zmn org suka mengomen:
Catat Ulasan