Rabu, 29 Mei 2019

Rasulullah ﷺ pernah mengatakan bahawa suatu ketika Beliau pernah bertemu dengan syaitan yang lari tercirit-birit tunggang langgang. Melihat kejadian yang tak biasa itu Nabi merasa sedikit hairan. Sebab itu, kemudian Rasulullah menahannya, dan bertanya : "Hai syaitan, kenapa engkau lari tunggang langgang ? apakah yang engkau takuti ?". Jawab syaitan : "Iya, aku melihat bayang-bayang Umar bin Khaththab, kerananya aku lari".


Dari Sa’ad bin Abu Waqqash r.a berkata bahwa Umar bin al Khaththab r.a pernah meminta izin untuk bertemu Rasulullah SAW di mana pada waktu itu para wanita Quraisy sedang berbicara dengan beliau dengan suara keras hingga mengalahkan suara beliau. Ketika mereka mendengar suara Umar, maka para wanita dengan segera mengambil hijab, lalu Rasulullah SAW mengizinkan Umar untuk masuk. Saat Umar masuk, Rasulullah sedang tertawa. Umar bertanya, “Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah, bapak dan ibuku sebagai tebusanmu, apa yang membuatmu tertawa?”


Beliau bersabda, “Aku hairan terhadap para wanita di sini, tatkala mendengar suaramu, mereka bergegas mengambil hijab.” Umar berkata, “Wahai Rasulullah engkau lebih berhak disegani.” Kemudian Umar berkata, “Wahai kaum wanita kenapa kalian lebih segan terhadapku daripada kepada Rasulullah?” Mereka menjawab, “Kerana engkau lebih keras dan lebih garang.” Maka Rasulullah bersabda,“Wahai Umar, demi Zat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sudah cukup untuk mengerti kemuliaanmu bahawa tidaklah syaitan terserempak denganmu melainkan memilih jalan selain jalan yang engkau lalu.”

(Muttafaqun ‘alaih dan dalam Sahih Muslim dari Abu Hurairah r.a dengan jalur lain).



Rasulullah pernah bersabda ; "Sesungguhnya syaitan lari darimu wahai Umar! Ketika saya sedang duduk di sini, kemudian orang-orang ini masuk, dan belum lama sebelum kamu masuk, dia melakukan seperti itu.”


(HR. Ahmad dan Tirmizi)


Dari sisi lain Nabi juga pernah bersabda, dalam riwayat Al Hakim dan Ibnu Asakir :اتّقوا غضب عمر فانّ الله يغضب اذا غضب
"Takutlah kalian terhadap kemarahan Umar, karna sesungguhnya Allah akan murka bila Umar marah".


Mengapa syaitan takut dengan Sayyidina Umar namun boleh mendekati Rasulullah (ﷺ )? Maka Ibn al-Qayyim berkata, "Hawa nafsu adalah musuh manusia, jika dia menaklukkan musuhnya dan menawannya, kekuasaannya lebih kuat dan lengkap daripada yang tidak ada musuh." Ini adalah hal keadaan Rasulullah (damai dan rahmat Allah untuk sekalian alam) yang mana sifatnya lebih sempurna dari Sayyidina 'Umar ketika Shaytan melihatnya melarikan diri darinya".


Bahkan tugas Rasulullah ﷺ sebagai pendakwah kepada manusia dan jin syaitan. Banyak hadis melaporkan bahawa beberapa kali Rasulullah berjumpa dengan kelompok jin untuk mendakwah mereka.


Ust Iqbal Zain




0 zmn org suka mengomen:

TeRhAnGaT

get this widget here

nyinggoh borok ngekek

mai la slalu

Blog Archive

TerHangiTTT

SuaM KukU

tutorial kongsi panduan untuk beginner easy rider

sharing is caring bio sampei garing  utk sapa yg nak join geng kangkang@ketiak nampak